Kamis, 05 Januari 2012

MENJADI GURU DISUKU TOGUTIL

Kehidupan suku Togutil
Suku Togutil adalah suku pedalaman yang bisa dibilang sangat terisolasi ,karnanya di zaman modern ini suku tersebut masih melakukan kehidupan yang sangat primitif. Dan keberadaan suku tersebut memang tidak banyak orang luas tau karena Hal ini dikarenakan kurangnya informasi, baik dari media cetak maupun media elektronik yang ada di Indonesia. Namun bagi penduduk pulau Halmahera, bila mendengar kata “Togutil” maka yang ada di pikiran mereka adalah suatu suku yang hidup di tengah hutan, nomaden, tidur di dalam gubuk yang dibuat seadanya dan hanya mengenakan cawat untuk menutupi bagian-bagian vital tubuh mereka. Selain itu makna kata “togutil” bagi orang Ternate adalah berarti “kebodohan”, “ketertinggalan” dan “primitif”.
Dilihat dari kondisi geografisnya wilayah-wilayah yang dihuni oleh suku terasing ini terletak dibeberapa daerah dipedalaman pulau Halmahera . di wilayah Utara terdapat dipedalaman Tobelo  dan dibagian Tengah terdapat di Dodaga ,dipedalaman Kao dan Wasilei. Sedangkan dibagian Selatan terdapat di pedalaman Maba dan Buli . Orang Togutil Dodaga sebagai salah satu sub-suku Tobelo Dalam, bermukim pada 3 lokasi yang dipilih oleh mereka sendiri di dekat Dodaga, sekitar 30 km dari ibukota Kecamatan Wasilei (Lolobata). Sebagian dari mereka adalah orang suku Togutil yang pernah dimukimkan pada tahun 1971. Ketiga lokasi tersebut adalah; Paraino, Toboino dan Tutuling seperti yang sebutkan dalam hasil penelitian di atas. Orang Togutil Dodaga berasal dari dua tempat, yaitu :
1. Daerah Kao , yakni dari Biang, Gamlaha & Kao sendiri.
2. Daerah Tobelo, yakni dari Kupa-kupa, Ufa & Efi-efi.
ada yang menarik dari suku yang primitif ini ,yaitu masing-masing komunitas dengan komunitas lain saling berperang bila bertemu. Untuk membedakan antara suatu komunitas suku Togutil dengan komunitas lainya didasarkan pada daerah atau kawasan yang menadi tempat pengambaran mereka.seperti Togutil Tobelo . Togutil Kao , Togutil Dodaga dan sebagianya .
karena hutan adalah rumah bagi orang –orang suku Togutil ,maka pohon dianggap sebagai sumber kelahiran generasi baru . mereka menggap  ketika seorang  bayi lahir ,maka salah satu anggota keluarga harus menanam pohon ,yang menyimbolkan hadirnya generasi baru ditengah-tengah keluarga. Hal tersebut menyebabkan orang-orang Togutil bisa bertahan didalam hutan tanpa harus merusak hutan . padahal, pola hidup mereka berpindah-pindah tempat .
orang-orang Togutil sampai saat ini belum mengenal sitem bertani, sistem mata pencarihan mereka adalah mengumpulkan hasil hutan dan berburu dalam jangka waktu tertentu ,kemudian hasil yang didapat akan dinikmati bersama. Selama makanan yang mereka dapat masih ada mereka tidak melakukan kegiatan mencari makan,mereka akan berburu lagi ketika cadangan makanan yang tersimpan telah habis . orang-orang dari suku tersebut biasanya mendapatkan makanan langsung dari pohonnya , seperti : buah-buahan dan umbi-umbian. Cara berburu suku Togutil adalah berkelompok dengan menggunakan anjing. Alat berburu yang digunakan adalah tobak,parang dan panah disertai tuba yang beracun. Dalam usaha menangkap buruan ,mereka juga mengenal penggunaan jerat untuk menjerat jenis binatang yang diburu adalah babi,usa,ayam hutan , burung,kaskus,ular,biawak dan kelalawar.
Bagi orang-orang suku Tagotil,anjing merupakan harta yang paling tinggi.seorang Tagotil tanpa anjing akan lumpuh dalam pekerjaanya. Hal dikarenakan peran anjing begitu besar dalam kehidupan suku ini dihutan,baik dalam berburu maupun mencari nafkah. . Kemanapun orang suku Togutil pergi, ia akan disertai anjingnya. Karena itulah tidak heran bila seekor anjing dapat menimbulkan permasalahan persengketaan antar perorangan maupun antar kelompok yang berujung pada perang kecil. Masalah bunuh-membunuh, keretakan hubungan antar kerabat dan antar kelompok bisa saja dapat timbul akibat seekor anjing.
Dari paparan penjelasan tentang kehidupan suku Tagotil saya ingin memperbaiki sebagian penduduk yang terletak disana ,yaitu dengan memberikan pendidikan dimulai dari generasi muda hingga tua . karena saya dapat menyimpulkan bahwa suku didaerah tersebut masih benar-benar tidak tersentuh oleh hal-hal modern dan kurangnya pendidikan. Selain itu memperkenalkan dunia luar agar mereka hidup lebih layak dan bersosialisai dengan baik antar sesama. Dan berikut rancangan    rencana kerja saya dalam menjadi guru untuk mereka :
· Pelajaran yang yg diajarkan
Karna saya melihat suku Togotil ini sangat kurangnya sosialisai atau kurangnya rasa saling menghargai antar sesama saya ingin memberikan ilmu sosiologi dan kewarganegaraan . namun disisi lain saya juga ingin memperkenalkan teknologi yang sudah menjadi bagian hidup para kaum modern. Karena hal tersebut sangat penting untuk mereka dalam menjalankan kehidupan yang lebih baik . kebiasaan mereka yang selalu perang ketika bertemu antar suku lain yang membuat saya ingin merubah cara pandang mereka . walaupun ingin juga memperkenalkan semua pelajaran kepada meraka namun, saya rasa pelajaran tersebutlah yang harus diprioritaskan.
· Apa saja yang diajarkan
Hal yang saya ingin ajarkan adalah mengenalkan arti dari sosiologi yaitu sekelompok individu yang mempunyai kelompok , bersamasama dan saling ketergantungan . bahwa hidup bersosialisai amatlah sangat penting dengan  bersosialisasi kita dapat saling memberi satu sama lain dan saling membantu.dapat menciptakan ketentraman serta kedamaian dan menjelaskan pelajaran kewarganegaraan yaitu menjadi warga indonesia harus mengerti hukum-hukum dan peraturan yang ada. Dan menjelaskan wilayah indonesia tidaklah kecil namun mempunyai beragam kebudayaan dan adat yang berbeda-beda dan agama yang bermacam-macam. Dan tidak perlu takut antar sesama ataupun orang yang berasal dari suku luar karena setiap manusia mempunyai keingin tahuan dan mempelajari adat dan kehidupan yang berbeda di suku Togotil ini . karena saya rasa pelajaran sosiologi dan kewarganegaraan(PKN)  mempunyai hubungan yang tidak jauh beda yaitu tentang kehidupan dimasyarakat maka dari itu menurut saya itu hal yang tepat untuk saya ajarkan. Dan satu hal yang saya selipkan dari pelajaran tersebut yaitu kemajuan teknologi yang berkembang saat ini . saya akan memperkenalkan yang berguna untuk kesehariannya yaitu Televisi,radio,komputer , alat komuniksi , media cetak dll bahwa barang-barang tersebut juga sangat bermanfaat untuk melihat kehidupan diluar yang tidak dapat kita jangkau sendiri dan di sisi lain juga sebagai media hiburan untuk mereka .
· Cara mengajarnya
Saya sadar suku-suku pedalaman atau bisa dikatan primitif memang tidak mudah untuk menerima apa yang mereka anggap baru , karna saya yakin daya  nalar dan kekuatan untuk tetap membudidayakan apa yang sudah diturunkan melalui nenekmoyang mereka adalah hal yang paling benar. Hal yang saya lakukan adalah memberikan cara yang lebih halus dan dapat dimengerti oleh mereka dan memberikan pemahaman melalui penyampaian lewat gambar-gambar dan gerakan-gerakan fisik agar mereka lebih cepat nangkap. Karena prioritas saya mengajarkan anak-anak kecil dari suku Togotil saya akan menerapkan juga cara mengajarnya dengan diselingi permainan-permainan yang membuat anak-anak tidak merasa bosan. Pelajaran yang saya berikan memang belum waktunya untuk anak-anak namun, disini saya hanya menjelaskan garis besar tentang pelajaran tersebut . dan saya memprioritaskan anak-anak agar generasi mereka dapat merubah kehidupan yang lebih baik .
Dari konsep yang saya terapkan saya berharap mereka semua dapat mengambil manfaat dari apa yang sudah mereka dapat . yaitu suku Togotil mau merubah kehidupan untuk keluar dari hutan dan mencari lahan pekerjaan lebih baik ,dan memberikan pendidikan untuk para generasi muda. Karna seorang guru akan merasa puas bila murid-muridnya dapat menjadi orang yang bermanfaat dan menerapkan semua ilmu yang telah diberikan.
Harapan saya untuk anak didik saya adalah mereka harus bisa keluar dari kehidupan lamanya , dan jangan bersikap indivualis terhadap antar suku karena kita semua adalah bersaudara . dan yang tepenting adalah melek teknologi kerana teknologi merupakan hal terpenting untuk kehidupan sehari-hari. Dan hidup rukun saling terbuka antar budaya. Harus mempunyai sandang,pangan yang lebih baik.
Bagi masyarakat sekitar harapan saya hampir sama , hanya saja tetap mengajarkan dan mengingatkan untuk tetap hidup rukun hilangkan peperangan antar suku saling bergotong royong . menerima jika ada masyarakat luas berkunjung , dan mau memperbaiki kehidupan yang lebih layak lagi dan keluar dari kehidupan primitif.
Dan harapan selesai saya bertugas ,semua yang saya berikan dapat merubah kehidupan para suku Togotil agar semuaya mempunyai ilmu yang berguna dan tiidak menjadi orang yang bodoh atau terbelakang . dan mengharapkan para pemerintah dan masyarakat luas dapat memberikan bantuan dan peduli terhdapa oarang-orang pedalaman,tidak hanya untuk suku Togotil tapi semua suku yang berada di indonesia .